Museum batak wariskan budaya
Museum Batak TB Silalahi Center di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (18/1/2011) diharapkan mampu mewariskan nilai-nilai budaya Batak sebagai cerminan kearifan lokal.
"Museum Batak ini harus dapat memotivasi enam puak Batak di seantero penjuru, untuk melestarikan warisan budayanya dengan tetap menjaga dan memeliharanya," ujar Wakil Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujonugroho di Balige.
Ia mengatakan, keberadaan museum berisi artefak Batak tersebut, perlu diartikan sebagai ruang yang memberi gambaran kearifan lokal dengan pewarisan nilai-nilai budaya yang diterjemahkan menjadi bagian kaderisasi kepemimpinan daerah melaui pemahaman budaya lebih luas.
Menurut Gatot, pemerintah senantiasa memberikan perhatian dalam bentuk program pengembangan seni budaya. "Kami menyampaikan apresiasi tinggi atas kehadiran museum yang menjadi pusat kebudayaan Batak berstandar internasional berisi replika benda-benda asli peninggalan sejarah budaya dari peradaban zaman dulu yang ada di sini," kata Gatot.
Diakuinya, daya tarik museum tersebut bukan hanya karena berada dalam satu komplek yang terfokus menyangkut kebudayaan batak, akan tetapi juga karena lokasi museum berlatar belakang danau Toba dengan pemandangan yang sangat indah.
Museum ini, lanjut Gatot, harus bisa menjadi ikon dalam menarik minat wisatawan dengan menjadikannya sebagai objek tujuan wisata yang spesifik lewat sejumlah koleksi benda yang memperlihatkan sejarah dan budaya yang ada di dalamnya.